Aku menulis ini setelah melewati hari dengan bertemu dengan sahabat-sahabatku. Kami berdiskusi -lebih tepatnya diberikan nasihat, dan konsultasi gratis- mengenai kiat-kiat dalam berumah tangga, parenting dan juga jalan menemui jodoh. Seseorang yang katanya sudah tertulis di dalam suratan takdir masing-masing jiwa..
Ketahuilah, pada saat aku menulis ini, aku telah siap membuka hatiku, diriku dan juga hidupku kepada orang baru. Aku mendoakan setiap jalan kita, kau maupun aku, akhirnya sampai pada persimpangan yang sama. Mempertemukan kedua mata yang akhirnya saling menatap satu sama lain.
Ketahuilah, bahwa aku, telah berusaha memulihkan diriku, batinku, jiwaku, sebab perjalanan panjang dan juga menyakitkan sebelum bertemu denganmu. Aku harus berasa pada situasi dimana mengharuskanku belajar lagi mengenai kehidupan. Bahwa kehidupan ternyata pernah juga membawaku pada jalan yang salah, membuatku menjadi orang yang tidak baik dan melukai banyak orang. Iya, kekasihku. Aku bukanlah orang yang baik. Jadi ku harap nantinya kau akan siap menghadapi kenyataan itu.
Tapi kekasihku.. aku juga berusaha untuk menjadi manusia yang baik. Setidaknya menjadi manusia yang berhenti melukai kehidupan orang lain. Aku telah berusaha meninggalkannya demi kebaikan banyak orang, termasuk diriku sendiri. Kalau tidak begitu, bagaimana mungkin akhirnya kau dan aku nantinya akan bersama bukan? Haha
Saat ini aku tidak tau bagaimana rupamu, sifat dan sikapmu, luka dan kehidupan seperti apa yang telah kau jalani. Aku hanya bisa berdoa, bahwa semoga segala hal yang telah kau lewati adalah hal-hal yang membuatmu menjadi manusia yang lebih baik di hari ini, pun di hari-hari seterusnya. Bahwa semua yang berlalu menjadi pelajaran berharga untuk menjalani hari-hari bersamaku nantinya.
Ketahuilah, aku menunggumu. Aku berdoa disetiap malam sebelum tidur. Disetiap pagi membuka mata, bahwa dirimu yang ada di sisiku setiap harinya. Kau yang belum juga ku ketahui namun terasa dekat dalam hati.
Ketahuilah, bahwa aku mencintaimu.. sebagaimana aku mencintai diriku sendiri.
Datanglah.. aku menunggu hari dimana langkah kita akhirnya bertemu dipersimpangan jalan, yang membuat langkah kita akhirnya beriringan bersama. Melewati waktu-waktu.. hingga rambut kita memutih, dan juga.. nafas kita terhenti.
Tangerang, 26 Desember 2022 00:05
No comments:
Post a Comment