Saturday, April 28, 2018

Pernah

Aku pernah menunggu
Sambil berharap-harap cemas
Sambil berucap-ucap doa
Semoga ia baik-baik saja disana

Kemudian pada suatu hari badai datang
Memporak-porandakan
Hatiku
Menjadi berkeping-keping

Nelangsa aku
Betapa kosong dan hampa rasanya hati
Dan aku membenci saat-saat itu
Saat-saat aku menunggu, begitu lama
Sampai hancur menjadi pecahan kenangan yang biasa disebut masa lalu

*

Setiap kali malam datang,
Ku panjatkan doa-doa
Agar semesta membiarkanku bahagia
Tanpa sesal
Tanpa menoleh kembali pada masa yang menjadikan aku bukan aku yang biasa

Setiap kali malam datang,
Ku panjatkan pula syair-syair
Untuk mengenang duka, menghapus lara
Bahwasanya semesta telah membiarkanku bahagia
Dengan keberadaan yang entah sampai kapan,
Entah sampai dipersimpangan, atau rumah ditepian

Sunday, April 1, 2018

Aroma Malam

Tiba disuatu malam
Jiwaku melangkah menuju bintang-bintang bertaburan
Meresapi harum aroma malam yang begitu khas
Aroma kenangan

Ku pejamkan mata, dan mengenang kembali
Masa-masa dimana cinta begitu menggairahkan
Juga begitu menyakitkan

Ku buka kedua bola mataku, dan duduk diperaduan dekat dengan cahaya rembulan

Aku bernyanyi
Menyanyikan nada-nada sendu
Kembali menghirup aroma khas malam

Suka
Duka
Bahagia
Luka
Rindu

Melebur pada irama yang ku senandungkan

Kemudian ada seseorang datang menghampiriku sambil berkata,

"Jangan bersedih, aku ada disini."

Your Twinflame

Mungkin, pada saatnya nanti ketika kau mengetahui bahwa jalanku bukan lagi ke arahmu, kau akan menangis dengan kencang. Memaki jalan hidupmu...