Friday, July 22, 2016

Hujan dan Senja

Diantara hujan dan senja, bagian mana yang paling kamu sukai? Aku keduanya. Karena semenjak bertemu dengannya aku bisa merasakan hangat juga indahnya kemuning senja. Juga bisa merasakan hangat di dalam rintik-rintik hujan. Ada mata yang menatap dengan teduh ketika kemuning senja tiba, ada pelukan yang juga menghangatkan ketika hujan datang.
.
.
.
Ada bagian-bagian dimana aku merasakan hidup. Tidak memerlukan topeng atau menutupi 'aku' yang sebenarnya. Cukup menjadi aku tanpa baju zirah, tanpa embel-embel gengsi dan sebaginya. Cukup menjadi aku. Orang bilang, seseorang harus pergi dari orang yang paling buruk agar tidak terjangkit keburukannya. Seperti penyakit menular, seseorang harus pergi agar tidak tertular. Orang bilang, tidak ada kesempatan kedua dari sebuah kesalahan yang sudah pernah terjadi. Bisa saja kesalahan tersebut akan terulang di masa depan ketika ada kesempatan.
Ya, orang bilang begini dan begitu. Aku pun 'sempat' berpikir begitu. Namun ketika ku pikir sekali lagi, bahkan orang-orang yang terjangkit penyakit menular sekalipun memiliki hak untuk terus hidup. Berhak mendapatkan kesempatan untuk kembali pulih. Tidak seorang pun mau terus merasa sakit dan terbuang. Tidak ada.
Bagi orang-orang itu, yang dibutuhkan adalah kesempatan untuk melakukan yang terbaik untuk terlepas dari penyakitnya, yang dibutuhkan adalah kepercayaan untuk terus mau berlaku baik untuk menghapus segala 'katanya'. Buatku, asalkan bisa merasakan hangatnya senja sore hari bersamanya, aku akan memberikan kesempatan kepadanya untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik kedepannya.
.
.
.
Seperti hujan, ia terus saja berjatuhan. Menurunkan rintik-rintik yang tiada pernah tau berapa banyak jumlahnya. Ia memang terus saja berjatuhan, namun kau pasti tau berapa banyak manfaat yang ia tinggalkan. Seperti kesalahan, ia selalu datang juga untuk memberikan pelajaran.

Ya, "Every person make mistakes, and life must go on."

No comments:

Post a Comment

Your Twinflame

Mungkin, pada saatnya nanti ketika kau mengetahui bahwa jalanku bukan lagi ke arahmu, kau akan menangis dengan kencang. Memaki jalan hidupmu...