Diantara mimpi mimpi itu, ada mimpi dimana aku bisa bersandar dibahumu sambil bercerita tentang gaduhnya pasar yang kudatangi sebelum setibanya kau dirumah. Sambil menggenggam tangan juga mendengarkan detak jantungmu.
Diantara mimpi mimpi itu, ada mimpi dimana aku bisa bernyanyi setiap waktu untuk sekedar menghiburmu dari hari yang sulit. Sambil mengajakmu bernyanyi dan berdansa bersama.
Sambil menyesap teh hangat, ku siap mendengarkan celotehmu, melihat kedalam bola matamu tentang sejuta perasaanmu saat itu.
Aku sudah tidak lagi menjadi warga kahyangan. Telah diusirnya aku dari sana. Maka dari itu begitu banyak mimpi yang tiba-tiba muncul ketika memikirkanmu.
Ironi, kataku.
Tiap kali memikirkan mimpi kecil yang diam-diam mulai memenuhi pikiran. Tidak bisa ku bilang tidak, sebab hati mudah terluka.
Sembari bermipi aku berdoa pada semesta, mengabulkan segala harap, mengabulkan segala doa, agar bisa terus bersamamu dalam suka dan dukaku.
No comments:
Post a Comment