Saturday, June 24, 2017

Gugurnya Senja

Aku melewati senja
Pada jalan yang berguguran dedauanan
Dengan aroma musim gugur

Ada perasaan-perasaan ganjil menghampiri
Menggeletik ketenangan batin yang selama ini berucap baik-baik saja
Yang katanya menolak untuk merintih, sebab hati tidak ingin sedingin musim dingin di kutub utara

Bahwasanya semesta tidak mengharap cinta padaku
Sebab akulah pengemisnya
Mengayuhkan tangan setiap malam berharap didengarNya segala doa
Semusim, 
Pada musim yang dingin

Ialah patah hati menjadi penyebabnya
Segala duka yang mengikis tiap-tiap bahagia yang ada
Kalau saja genggamku tak dilepasnya
Kalau saja air mata, mata airku tak dilepasnya
Maka hatiku masih tetap utuh tak bersisa

Ia baik-baik saja, selama mata tertutup rapat
Telinga pun sama
Juga mulut yang enggan berucap
Sebab cinta ialah segala permata, hati

Namun,
Jikalau tiada bisa berdiri tegak saat padang mahsyar menggampiri, lantas kepada siapa lagi aku bersandar?
Maka maafkanlah segala dosa hati juga sikap yang terpendar, padamu

No comments:

Post a Comment

Your Twinflame

Mungkin, pada saatnya nanti ketika kau mengetahui bahwa jalanku bukan lagi ke arahmu, kau akan menangis dengan kencang. Memaki jalan hidupmu...