Pada
daun berguguran di taman
Kelopaknya
menghiaskan namamu
Satu
Dua
Tiga
Empat
Begitu
ku hitung terus sampai senja tiba
Tetap
namamu
Pada
hujan yang begitu lebat di malam hari
Tetesannya
mendengungkan kerinduanku
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Begitu
ku hitung terus sampai fajar tiba
Tetap
merindumu
Aku
berjalan sampai pada sudut-sudut kota
Melihat
gemuruh canda tawa bocah-bocah
Mendengar
rintihan ibu-ibu tentang habisnya beras untuk makan malam
Merasa
mencekam dengan preman-preman mabuk di bawah sinar lampu jalan malam
Demi
mencari cintaku
Kemudian
aku menyadarinya
Kau
tak ada di manapun
Tidak
di mataku
Tidak
di hatiku
No comments:
Post a Comment