Aku tau, ada begitu banyak celotehan yang kau dengar tentang aku. Bahwa aku begini, bahwa aku begitu. Mendengar cibiran mengenai kurangnya aku dalam banyak hal. Tapi mengapa harus kau dengar bulat-bulat apa yang mereka katakan? Tidakkah kau tau bahwa aku bukan seperti yang mereka bicarakan? Ya. Aku membela diri. Karena tidak pernah kau dengar kata yang ku ucapkan, maupun sikapku yang sulit sekali kau percayai.
Ma, aku tau begitu banyak luka yang telah kau dapatkan di kehidupan yang mengerikan ini. Aku tidak akan berpura-pura tau bagaimana rasanya. Tetapi aku dapat memahami bahwa luka selalu kan kau bawa sampai mati. Namun perihal mempercayai, tidakkah bisa percaya padaku? Aku tidak memiliki siapapun di dunia ini selain mama.
Mereka mungkin saja berkata begini dan begitu, tapi apakah mereka memberimu makan? Memberimu uang untuk sekedar makan siang? Tidak bukan? Lalu mengapa begitu kau dengar cibiran mereka mengenai aku?
Ya, kita memang begini. Terlalu sibuk, terlalu hanyut dalam dunia yang kita ciptakan sendiri. Aku terlalu terbuai sampai lupa bahwa aku punya wonder woman paling cantik sedunia. Wonder woman yang rela memberikan seluruh dunianya untukku. Wanita paling kuat yang pernah ada dalam kehidupanku, yang selalu mengajarkan bahwa meski hidup penuh luka hidup tetap harus berjalan ke depan. Mengajarkan ku banyak hal bahwa keterpurukan bukan sesuatu yang lantas membuat kita lupa bahwa hakikatnya manusia adalah terus berjalan. Kalau terjatuh, harus tetap bangun dan berjalan lagi. Memperbaiki yang telah ada atau membuka kesempatan untuk hidup yang baru.
Tidak ada yang dapat menggantikan posisi paling penting itu dalam kehidupanku. Meski aku memiliki ibu baru yang seratus kali lebih baik dalam memperlakukanku. Tidak ada yang setepat mama dalam mengajarkan ku banyak hal. Bukan melalui kata-kata lembut yang sering di lakukan ibu-ibu lain terhadap anaknya, namun melalui tindakan-tindakan nyata.
Dalam kehidupanmu mungkin aku adalah salah satu anak yang kau lahirkan kedunia ini, yang memiliki kenakalan tingkat akut hingga membuatmu sering naik darah. Seorang anak yang bahkan tidak dapat menjaga nama baik keluarga hanya karena sering pulang larut malam dengan di antar laki-laki yang notabene hanya sekedar "temannya".
Aku tidak akan membantah apapun. Perihal mempercayai, aku
tidak bisa memaksakan pilihanmu untuk percaya pada siapa. Darimu aku belajar untuk bisa selalu menjaga diri. Selalu menjaga batasan dari apa yang di lakukan. Namun ma, aku hanya memiliki mama di dunia ini. Kalau bahkan kau (satu-satunya orang yang ku miliki di dunia ini), tidak bisa percaya pada apa yang aku lakukan, lantas kepercayaan siapa lagi yang harus ku dapatkan?
No comments:
Post a Comment